Pernahkah Anda bertanya-tanya apa sebenarnya dengan berita terbaru? Laporan informatif ini dapat memberikan wawasan tentang segala sesuatu yang Anda pernah ingin tahu tentang berita terbaru.
BERLIN, KOMPAS.com " Istri kiper Hannover 96 dan timnas Jerman, Robert Enke (alm), Teresa Enke, menduga suaminya melakukan bunuh diri supaya anak angkat mereka, Leila, tidak diambil pemerintah. Leila terancam diambil bila publik mengetahui bahwa Enke mengalami depresi berkepanjangan yang tak kunjung membaik. Menurut Marker selaku dokter yang merawat Enke, kliennya itu mengalami depresi sejak 2003. Saat itu, Enke yang masih berkostum Barcelona frustrasi karena tak kunjung mendapat tempat utama. Hal itu membebaninya selama bertahun-tahun dan Enke harus melakukan kunjungan rutin ke psikiater. Belum sembuh dari depresi itu, beban pikiran Enke bertambah saat anak perempuannya (kandung), Lara, meninggal karena penyakit jantung pada 17 September 2006. Lara meninggal dalam usia dua tahun. Robert dan Teres baru mengadopsi Leila (sekarang berusia delapan bulan) pada Mei 2009. Selama periode tersebut, Enke terus menjalani perawatan. Meski ada perubahan, kondisinya tak pernah bisa benar-benar pulih. Enke khawatir, pemerintah akan mengambil Leila bila mengetahui kondisi kejiwaannya. Karena tak ingin kehilangan putrinya, dalam keadaan semakin tertekan, Enke tak mampu melihat pilihan selain bunuh diri. Dengan begitu, ia berharap, Leila akan terus menjadi bagian keluarganya. Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan sedikit lebih membaca, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.
"Saya mencoba selalu ada untuknya (Robert). (Saya) mengatakan, sepak bola bukan segalanya. Ada banyak hal indah dalam hidup. (Tak perlu) putus asa. Kita punya Lara. Kita punya Leila," papar Teresa. "Saya selalu ingin membantunya melewati ini. Ia takut kehilangan Leila," ungkapnya. Dalam surat wasiatnya, Enke meminta maaf kepada keluarga dan staf perawatnya karena berpura-pura lebih baik dan membiarkan mereka percaya bahwa ia semakin pulih. "Ia menderita depresi dan ketakutan terhadap kegagalan. Meski menjalani perawatan selama berbulan-bulan, kami tak berhasil mencegahnya melakukan bunuh diri," sesal Marker. Enke tewas akibat tertabrak kereta api di Neustadt, Selasa (10/11). Menurut keterangan polisi, Enke sengaja mengempaskan diri ke rel, sesaat sebelum kereta melintas. Enke tewas dalam usia 32 tahun. (TEL)
"Saya mencoba selalu ada untuknya (Robert). (Saya) mengatakan, sepak bola bukan segalanya. Ada banyak hal indah dalam hidup. (Tak perlu) putus asa. Kita punya Lara. Kita punya Leila," papar Teresa. "Saya selalu ingin membantunya melewati ini. Ia takut kehilangan Leila," ungkapnya. Dalam surat wasiatnya, Enke meminta maaf kepada keluarga dan staf perawatnya karena berpura-pura lebih baik dan membiarkan mereka percaya bahwa ia semakin pulih. "Ia menderita depresi dan ketakutan terhadap kegagalan. Meski menjalani perawatan selama berbulan-bulan, kami tak berhasil mencegahnya melakukan bunuh diri," sesal Marker. Enke tewas akibat tertabrak kereta api di Neustadt, Selasa (10/11). Menurut keterangan polisi, Enke sengaja mengempaskan diri ke rel, sesaat sebelum kereta melintas. Enke tewas dalam usia 32 tahun. (TEL)
0 Comments:
Post a Comment