Monday, November 16, 2009

LIGA JERMAN : Puluhan Ribu Pelayat Antar Kepergian Enke

Apakah Anda ingin mencari tahu apa yang mereka-in-the-tahu telah mengatakan tentang berita terbaru? Informasi dalam artikel di bawah ini berasal langsung dari informasi baik pakar-pakar dengan pengetahuan khusus tentang berita terbaru.

HANNOVER, KOMPAS.com - Sekitar 50 ribu orang hadir dalam perayaan (misa) melepas kepergian kiper Hannover 96 dan Timnas Jerman, Robert Enke untuk selamanya, di Stadion Niedersachen, Minggu (15/11). Kesedihan, taburan bunga, dan nyala lilin mengiringi menambah suasana semakin haru.

"Enke takkan pernah datang kembali ke stadion ini. Di tempat ini, ia mencuri hati kami sebagai seorang kiper, pemimpin, dan kapten tim kami," ungkap Presiden Hannover, Martin Kind.

"Robert, kamu adalah nomor satu dalam arti yang sebenarnya. Ini sebabnya 50 ribu orang menghormatimu, di kotamu, di stadionmu. Enke adalah salah satu tokoh terkemuka bagi olahraga Jerman. Satu-satunya yang bisa menghibur, saya beruntung pernah bekerja dengannya. Sebuah berkah bahwa Robert Enke menjadi bagian dari kami. Tetapi, sangat menyedihkan dia harus pergi terlalu cepat," lanjut Kind.

Jika Anda tidak memiliki rincian yang akurat mengenai berita terbaru, maka Anda mungkin bisa membuat pilihan yang buruk pada subjek. Jangan biarkan hal itu terjadi: terus membaca.

Banyak yang menilai, Enke meninggal karena depresi. Menurut Marker selaku dokter yang merawat Enke, kliennya mengalami depresi sejak 2003. Belum sembuh dari depresi, beban pikiran Enke bertambah saat anak perempuannya, Lara, meninggal dunia akibat gagal jantung. Enke tewas akibat tertabrak kereta api di Neustadt, Selasa (10/11). Banyak pula yang menduga dia sengaja bunuh diri.

Walikota Hannover, Stephan Weil menambahkan, "Banyak penggemar muda terpukul oleh kematian figur terbesar mereka. Enke akan tetap mencintai Anda untuk menjaga rasa cinta Anda kepada olahraga, meskipun olahraga bukanlah sesuatu terpenting dalam hidup. Kita semua punya rasa takut. Enke tak hanya melawan rasa ketakutannya. Dia juga harus berjuang melawan ketakutan publik. Itu amat menyakitkan. Siapa pun yang menunjukkan rasa takutnya, bukanlah pertanda lemah, tapi justru sebaliknya menunjukkan kekuatannya."

Istri Enke, Teresa, berusaha menahan air mata selama upacara pelepasan berlangsung satu jam hingga peti yang memuat jenazah suaminya dibawa ke luar dari stadion oleh beberapa mantan teman setimnya, dengan menyanyikan sebuah lagu "You'll Never Walk Alone" milik fans Liverpool.

Pastor Heinrich Plochge juga mengungkapkan kesaksiannya tentang Enke, "Segala penilaian positif tentang Enke, 100 persen jujur. Rasanya semua orang akan membisikkan bahwa dia terbaik. Ia tidak hanya seorang idola, tetapi seorang panutan ideal." (GRD)

Artikel ini cakupan informasi selengkap dapat hari ini. Tetapi Anda harus selalu masih terbuka kemungkinan bahwa penelitian masa depan dapat mengungkap fakta-fakta baru.

0 Comments: